KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA ISLAM; Part 1
MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
Tiga teori yang mendasari masuknya Islam di Indonesia:
1. Teori pertama, menyatakan bahwa Islam masuk sejak abad ke 7 Masehi. Sebagian ahli sejarah yakin jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia telah dimulai pada abad ke 7 berdasarkan berita dari para pedagang Arab. Para pedagang ini telah menjalin hubungan bisnis perdagangan dengan orang Indonesia saat perkembangan kerajaan Sriwijaya. Wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh kebudayaan Islam adalah pantai Sumatera Utara atau wilayah kerajaan Samudra Pasai yang menjadi pintu gerbang menuju wilayah lain di Indonesia. Jalur perdagangan islam dari Samudera Pasai menyebar hingga Malaka dan Pulau Jawa. Islam juga diyakini sudah masuk hingga pulau Jawa pada abad ke 7. Hal ini didasarkan pada berita Cina di masa dinasti Tang. Berita ini menyebutkan adanya ornag-orang Arab serta Persia yang mengurungkan niat untuk menyerang Kaling di masa pemerintahan Ratu Sima, tepatnya pada Tahun 674 Masehi.
2. Teori kedua menyatakan bahwa Islam masuk di abad 11 Masehi yang diperkuat dengan adanya bukti batu nisan dari Fatimah binti Maimun di Gresik, Jawa Timur. Batu nisan ini memiliki angka tahun 1082 Masehi.
3. Teori terakhir menyatakan bahwa Islam telah masuk sejak abad ke 13 Masehi yang didasarkan sejumlah bukti kuat, di antaranya adalah runtuhnya dinasti Abassiah pada 1258 di Baghdad, berita dari Marcopolo pada tahun 1292, batu nisan milik Sultan Malik as Saleh pada tahun 1297 di Samudera Pasai serta berita Ibnu Battuta pada 1345. Pendapat ini turut diperkuat dengan adanya masa penyebaran ajaran tasawuf yang ada di Indonesia kala itu.
PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Proses masuk serta berkembangnya agama Islam berlangsung secara bertahap. Selain itu cara-cara yang dilakukan juga damai melalui beberapa cara sebagai berikut.
1. Perdagangan
Dari para pedagang muslim yang turut menetap di kota-kota pelabuhan guna membentuk perkampungan khusus muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan.
2. Pernikahan
Seorang yang telah memeluk agama Islam akan menikah dengan orang yang belum memeluk Islam sehingga pasangannya akhirnya ikut memeluk Islam.
3. Dakwah
Contoh yang populer adalah Wali Songo serta para ulama yang memberi penerangan mengenai agama Islam melalui dakwah yang mereka sebarkan.
4. Pendidikan
Melalui pesantren yang didirikan agar ajaran agama Islam dapat diperdalam dan disebarluaskan.
5. Saluran seni budaya
Salah satu contoh populer adalah Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam melalui media seni wayang kulit.
6. Proses tasawuf
Pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu-Budha akan disesuaikan agar dapat memeluk agama Islam.
PENGARUH ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI INDONESIA
1. Bidang Politik
Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha mulai runtuh dan peranannya mulai digantikan oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Dalam sistem pemerintahan rajanya bergelar Sultan atau Sunan. Nama raja juga disesuaikan dengan nama Islam. Ketika menjalankan roda pemerintahan, sultan didampingi oleh ulama karena nilai-nilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
2. Bidang Sosial
Dalam ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta seperti agama Hindu. Hal ini menyebabkan pengaruh Islam berkembang pesat dan mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Begitu pula dengan sistem penanggalan. Pada awalnya masyarakat mengenal kalender Saka yang merupakan kalender Hindu. Dalam kalender Saka terdapat nama hari pasaran seperti pahing, pon, wage, kliwon dan legi. Seiring perkembangan Islam, sultan agung dari kerajaan Mataram menciptakan kalender Jawa. Kalender itu menggunakan perhitungan seperti hijriah (Islam). Sultan agung mengganti nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab dan hari pasaran pada kalender Saka juga dipergunakan.
3. Bidang Pendidikan
Pada awal-awal masuknya Islam di Indonesia, mulanya pendidikan agama dilaksanakan di Masjid, Langgar, atau Surau. Pelajaran yang diberikan adalah membaca Al-Quran, tata cara peribadatan, akhlak dan keimanan. Seiring berjalannya waktu, kemudian muncul pesantren yang merupakan pengadopsian dari agama Hindu. Pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru atau Kiai. Siswa diajarkan mendalami ilmu agama Islam. Pesantren dalam bahasa Jawa memiliki makna seseorang yang mengikuti aktivitas gurunya.
4. Bidang Agama
Pada masa Islam sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Budha atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama Islam.
5. Bidang Kebudayaan
Adat istiadat dan kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan dan lainnya. Dalam hal kesenian banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, berzanji, dan sholawat. Di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah. Namun demikian, bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan kebudayaan Hindu-Budha, yakni atap tumpang tindih (umumnya berbentuk limas dengan jumlah ganjil) dan memiliki menara. Selain itu pembangunan makam ditemukan banyak terletak di dataran tinggi. Untuk seni ukir, dalam ajaran Islam terdapat larangan untuk membuat patung atau melukis makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia. Meski demikian, seni ukir berkembang dengan ragam hias yang terdiri dari pola-pola, daun-daunan, bunga-bungaan (teratai), bukit-bukit karang, pemandangan dan garis geometri. Ragam hias ini kemudian ditambah dengan rangkaian hias huruf arab (kaligrafi) yang kera digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup.
Komentar
Posting Komentar