Gaya Coriolis

Salah satu musim di Indonesia adalah musim hujan yang terjadi ketika angin muson bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dan dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau angin muson barat. Apa itu gaya coriolis?

Gaya coriolis adalah gaya pada rotasi bumi yang membelokkan arah arus air laut. Pembelokan arus ke kanan terjadi di kutub utara sedangkan pembelokan arus ke kiri terjadi di kutub selatan. Efek coriolis menghasilkan aliran Gyre (arus laut skala besar yang terdapat di lautan terbuka/samudra lepas) yang searah jarum jam pada kutub utara yang berlawanan dengan arah jarum jam pada kutub selatan. Efek coriolis dapat terjadi karena dua model pengamatan. Pertama, pengamatan secara diam oleh objek yang bergerak secara rotasi terhadap benda yang bergerak lurus. Kedua, pengamatan terhadap gaya fiktif dalam perputaran bumi. Kedua model pengamatan ini akan menampilkan kutub utara bergerak ke arah kanan sedangkan kutub selatan ke arah kiri. perbedaan antara gerakan kutub dan gerakan equator menjadi penyebab perbedaan gerakan.

Penyeimbangan gaya gradien tekanan mendatar oleh efek coriolis akan menghasilkan arus geostropik pada permukaan laut. Pergerakan arus terjadi secara mendatar oleh gaya gradien tekanan dan rotasi bumi memunculkan efek coriolis yang mempengaruhi pergerakan arus. Arus geostropik ini tidak mengalami gesekan dengan angin dan udara. Pembelokan oleh efek coriolis terjadi lebih besar pada arus laut yang bergerak lebih lambat, sedangkan pembelokan yang lebih kecil terjadi arus laut yang bergerak lebih cepat.

Dilansir dari Encyclopedia Brintannica, efek coriolis terjadi karena bumi berputar ke arah timur dan kecepatan tangensial/kecepatan linear suatu titik di bumi adalah fungsi dari garis lintang (kecepatan nol di kutub dan perlahan naik hingga mencapai kecepatan maksimum di khatulistiwa). Artinya, kutub utara dan kutub selatan memiliki keliling yang jauh lebih kecil dari khatulistiwa. Namun, semua titik di bumi hanya memiliki waktu 24 jam untuk berotasi. Akibat dari adanya gaya coriolis ini, maka angin tidak searah dengan gaya gradien tekanan dan tidak tegak lurus isobar. Efek coriolis membuat sirkulasi udara bumi melengkung dan tidak berada dalam garis lurus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANK SOAL IPS : PERIODESASI PERKEMBANGAN BUMI dan ZAMAN PRAAKSARA

JAWABAN BANK SOAL IPS: PERIODESASI PERKEMBANGAN BUMI DAN ZAMAN PRA AKSARA

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA ISLAM; Part 2