Pengaruh Angin Muson terhadap Musim Indonesia

 Angin Muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudera dan benua. Angin Muson ini bertiup setiap enam bulan sekali dan selalu berganti arah. Adapun pengaruh angin muson terhadap musim di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1) Angin muson menyebabkan musim kemarau

pada musim kemarau, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin muson timur bertekanan maksimum bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. karena benua australia sekitar wilayahnya berupa gurun, maka udara yang bergerak relatif sedikit mengandung uap air. Selain itu, udara itu hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula uap air yang dikandungnya. pada saat itu di Indonesia terjadi musim kemarau.

Musim kemarau juga berpengaruh bagi petani dan nelayan pada umumnya. Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak adanya pasokan air. Akan tetapi, lahan tersebut sebenarnya masih dapat ditanami dengan mengandalkan air sungai atau saluran irigasi. Selain itu, petani juga masih dapat bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Berbeda dengan petani, pada saat musim kemarau para nelayan justru lebih sering melaut. pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca yang buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dbanding musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.

2) Angin muson menyebabkan musim hujan

Ketika di Indonesia terjadi musim hujan, angin muson bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan dengan gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.

Musim hujan memiliki pengaruh besar bagi masyarakat yang bermata pencaharian terkait dengan alam. Adapun pengaruh musim hujan bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah untuk persiapan bercocok tanam. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian di sektor agraris. Di mana dengan adanya musim hujan, maka petani Indonesia mulai menyiapkan lahannya atau sawah untuk bercocok tanam. Sawah merupakan bentuk pertanian pada lahan basah. Jenis tanaman yang ditanam adalah yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi.

Hal tersebut berbeda dengan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Pada musim hujan, nelayan Indonesia justru mengurangi frekuensi melaut. Hal tersebut dikarenakan biasanya pada saat musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup besar, sehingga membahayakan nelayan. Ikan juga lebih sulit ditangkap, sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal dari biasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANK SOAL IPS : PERIODESASI PERKEMBANGAN BUMI dan ZAMAN PRAAKSARA

JAWABAN BANK SOAL IPS: PERIODESASI PERKEMBANGAN BUMI DAN ZAMAN PRA AKSARA

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA ISLAM; Part 2